Berpasangan dengan Cik Ujang, Elektabilitas Herman Deru Terus Meroket


CAHAYASERELO.COM, Palembang
- Berdasarkan survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), bakal calon Gubernur Sumsel H Herman Deru yang berpasangan dengan Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang membuat elektabilitas Herman Deru naik dari 63 % menjadi 68%.

Hal tersebut diungkapkan Direktur LKPI, Arianto ST MT MIKOM Pol, Senin (13/5/2024).

"HD berpasangan dengan Cik Ujang ada kenaikkan elektabilitas dari 63 % menjadi 68%. Tadinya kalau berpasangan dengan Harnojoyo elektabilitas HD tidak mengalami peningkatan terutama di suku Basemah. Namun setelah berpasangan dengan Cik Ujang ada peningkatan elektabilitas di Suku Basemah untuk HD dan Cik Ujang,” ungkapnya. 

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto ST MT MIKOM Pol sebelumnya saat dibincangi media di sela-sela paran survei bertajuk Peluang Menang calon Gubernur Sumatera Selatan Pada Pilkada Serentak, Kamis (9/4/2024) mengatakan, jika pemilih pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lebih banyak mengalir ke Calon Gubernur Sumsel H Herman Deru ketimbang calon gubernur lainnya.

Limpahan suara Ketua Umum Partai Gerindra dan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut mayoritas ke mantan Gubernur Sumsel Periode 2018-2023 ini. 

Kuatnya pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjatuhkan pilihan pada mantan bupati dua periode OKU Timur ini secara statistik angkanya tergolong signifikan.

Salah satu alasan pemilih menjatuhkan pilihannya kepada H Herman Deru adalah karakter/sifat Herman Deru yang dipersepsikan pemilih sama dengan Prabowo Gibran-Gibran Rakabuming Raka. 

Diantara parameter survei tersebut adalah sifat perhatian pada rakyat, sudah ada bukti nyata hasil kerjanya dan ramah/mudah ditemui masyarakat serta suka blusukan.

"Sejak masih menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan sampai sudah melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Sumatera Selatan, pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mayoritas masih menjatuhkan pilihannya kepada H Herman Deru. Kalau di statistic namanya cross tabulasi, artinya ketika responden menjawab pilihannya pada salah satu Calon Paslon Presiden dan Wakil Presiden yang kemarin bertarung dan kita tanyakan juga pilihan calon gubernur. Perolehan hitung suara Pilpres di Sumsel adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (18,6 %), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (69,8 %), Ganjar Pranowo-Mahfud MD (11,6 %). Khusus pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (69,8 %) tersebut, ada 73,8 % pemilih menjatuhkan pilihan ke calon gubernur H Herman Deru, H Mawardi Yahya (9,9 %), Heri Amalindo (6,2 %) dan tidak tahu/tidak jawab (10,1 %). Artinya, efek Prabowo-Gibran lebih dominan ke Herman Deru pemilihnya, bukan ke calon lain ada korelasi positif (linear) antara pemilih Prabowo-Gibran dengan calon gubernur H Herman Deru ketimbang calon gubernur lainnya," ungkap mantan Koordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini.

Lebih lanjut dikatakan lulusan terbaik magister ilmu komunikasi politik ini, limpahan suara pemilih Prabowo-Gibran mengalir kuat ke H Herman Deru meskipun partai politiknya berbeda. 

Faktor figure/sosok H Herman Deru sebagai perhatian pada rakyat justru menghapus semua persepsi yang dibangun lawan-lawan kompetitornya, terutama pada pilihan partai politik yang berbeda dan suku/etnis.

Hal ini terlihat sebaran pemilih dari partai politik dengan pilihan calon gubernur. Mayoritas di atas 50 % pemilih partai politik menjatuhkan muara pilihan calon gubernur pada H Herman Deru. Kondisi ini merupakan salah satu indikator bahwa H Herman Deru sangat dinamis menarik pemilih dari partai politik manapun. 

"Meskipun H Herman Deru sebagai Ketua DPW Partai Nasdem, tetapi sebaran pemilih partai politik lainnya lebih besar memilih H Herman Deru. Angkanya juga cukup fantastis, di atas 50 % pemilih partai politik lainnya memilih H Herman Deru sebagai calon gubernur. Ritme elektabilitas sebaran partai politik ini bisa dipertahankan bahkan meningkat kalau dilihat dari trend elektabilitas sebaran pemilih ke H Herman Deru meskipun tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan," terang lelaki yang gemar memakai baju batik ini.

Ketika ditanya media elektabilitas H Herman Deru saat ini, mantan auditor survei Capres Partai Demokrat ini mengatakan, untuk saat ini H Herman Deru masih unggul dari calon gubernur yang akan maju pada Pilkada Sumsel. Keunggulan elektabilitas H Herman Deru masih signifikan secara statistic meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Sumsel.

"Elektabilitas H Herman Deru masih kuat, berkisar antara 56 %-68 % pada saat survei digelar (akhir April 2024). Ritme elektabilitas H Herman Deru yang kuat tentunya harus membuat calon gubernur lainnya lebih bekerja ekstra keras untuk menyalip elektabilitas H Herman Deru. Butuh gerakan sosialisasi yang sporadis dan massive bagi calon gubernur lain karena ketertinggalan elektabilitas yang jaraknya semakin melebar. Kalau gerakan sosialisasi calon lainnya biasa-biasa saja, sulit untuk menyalip elektabilitas H Herman Deru. Apalagi H Herman Deru merupakan sosok/figure yang frekuensi sosialisasinya sangat gencar sekali. Selain itu, Pilkada yang terus menyisakan waktu yang semakin dekat harus dipertimbangkan calon lain untuk maju karena gerakan sosialisasi harus tidak boleh sama frekuensinya dengan H Herman Deru,” tutup lelaki yang sudah puluhan tahun berkecimpung dalam survei perilaku pemilih di Indonesia ini. (ded/rel/koransn)