UPTD KPH Kikim Pasemah Turun Kelokasi Pantau Hot Spot

UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah melakukan pengecekan hot spot. Foto : UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah.

CAHAYASERELO.COM, Lahat
- Beberapa hari terakhir, sinyal bahaya hotspot terus terdeteksi.

Salah satu contoh upaya pencegahan ini oleh tim UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah.

Pada Rabu (9/8), mereka mengamati ada delapan titik hotspot. Bahkan, sehari sebelumnya, mereka juga mengamati lima titik hotspot.

“Kami langsung melakukan pengecekan di lapangan. Ada tiga titik di area tambang dan dua titik di area perkebunan warga,” ungkap Wahyu Sentosa S. Hut, Kepala UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah.

Lebih lanjut, dalam wilayah Kecamatan Pulau Pinang, para petugas menemukan aktivitas bekas pembakaran di perkebunan warga.

Oleh karena itu, langkah untuk memadamkan api diambil.

“Kami ingin memastikan bahwa petani dan warga tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan untuk membuka atau membersihkan kebun,” tegasnya.

Selain itu, apabila lahan yang dibakar masih berada di wilayah hutan, tindakan hukum akan diterapkan sesuai peraturan yang berlaku.

“Jika pembakaran terjadi di wilayah hutan, akan ada tindakan yang diambil,” tambahnya.

Topografi perbukitan di Kabupaten Lahat menyebabkan dampak yang tak terduga saat musim hujan tiba, seperti banjir dan longsor.

Ini terjadi karena kemampuan tanah untuk menyerap air menjadi terganggu akibat hilangnya hutan.

“Dengan demikian, kebakaran hutan dan lahan dapat berdampak pada banjir dan longsor di wilayah perbukitan Kabupaten Lahat,” jelasnya.

Pendapat serupa juga di ungkapkan oleh Kapolres Lahat, AKBP S Kunto Hartono S.Ik, melalui Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto.

Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan.

Meskipun demikian, mereka berharap agar warga dan masyarakat dapat menghindari masalah hukum ini dengan mencegah kebakaran hutan dan lahan secara bersama-sama.

“Ketika mendapat laporan, kami akan melakukan pengecekan lapangan, melakukan mitigasi, dan melakukan penyelidikan.


Yang terpenting adalah mencegah bersama agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi,” tandasnya. (sm)