LAL, Produksi Rokok Asli Lahat


CAHAYASERELO.COM, Lahat
– Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat menyebut, geliat petani tembakau di Kabupaten Lahat, saat ini terpantau mulai bangkit. Khususnya petani tembakau di Kecamatan Muara Payang. Pasalnya, salah satu petani tembakau di kaki Gunung Dempo tersebut, sudah tidak hanya menjau baku tembakau, namun sudah dikemas menjadi rokok kretek. Diberi nama, Rokok LAL (Lawang Agung Lama).

Sesuai namanya, rokok produk rumahan ini, berasal dari Desa Lawang Agung Lama. Milik Imran Sumardi, salah satu dari 18 petani tembakau di Kecamatan Muara Payang. Walupun masih produk rumahan, Rokok LAL ini sudah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB), yang diterbitkan oleh pemerintah melalui lembaga OSS (Online Single Submission).

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Anggraini SStp MSi, melalui Kabid Produksi, Okta Dinjaya membenarkan, salah satu petani tembakau di Kecamatan Muara Payang sudah memperoduksi rokok sendiri. Namun penjualannya saat ini, baru bisa di seputaran desa saja. Karena masih terkendala izin.

“Kalau dulu hanya jual baku saja, sekarang sudah jual berbentuk rokok. Dengan begitu, penghasilannya sebagai petani tembakau jadi bertambah,” kata Okta, Jumat (31/3).

Okta mengatakan, selama ini pihaknya terus mendorong Imran dan petani tembakau lain, untuk memecahkan masalah harga jual tembakau yang kian menurun. Sehingga kejayaan petani tembakau, bisa terangkat kembali. Salah satunya, dengan cara membuat Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lahat. Asosiasi ini, bukan hanya wadah bagi petani untuk berbagi informasi, namun juga jadi wadah untuk belajar bagaimana caranya meningkatkan kualitas dan kuantitas tembakau petani.

“Terobosan yang dilakukan Imran ini, baru berjalan tiga bulan terakhir. Namun hasilnya sangat diminati masyarakat. Kelasnya, diatas rokok vigor, hanya saja pasarnya belum bisa luas,” ujarnya.

Produk yang telah dihasilkan oleh Imran tersebut, rupanya membuat petani tembakau lainnya jadi bersemangat kembali. Saat ini petani tembakau, mulai menerapkan pola penananaman hingga proses pasca panen dengan cara yang benar. Agar kualitas dan kuantitas yang dihasilkan, bisa memuaskan petani.

“Saat ini permintaan pasar sudah banyak, malahan sudah kebingungan dengan bahan baku. Harapan kita, ini jadi langkah awal jayanya kembali petani tembakau di Kabupaten Lahat,” ucapnya. (*)