Emak-Emak Gumay Talang Aksi Damai di Gedung DPRD Lahat


CAHAYASERELO.COM, Lahat 
– Warga Kecamatan Gumay Talang yang menamakan diri mereka Persatuan Emak Emak Gumay Talang Bersatu melakukan aksi damai di Gedung DPRD Lahat, Jum’at (19/5).

Kehadiran warga yang di dominasi kaum ibu ibu itu adalah untuk menyampaikan tuntuntannya perihal masalah debu dari pengangkutan batu bara, Masalah penyapuan jalan tidak optimal, Masalah uang penyapuan jalan tidak sesuai, Masalah tenaga kerja, Masy minta jalan tambang yang menuju jalan raya agar di cor beton untuk mengurangi dampak debu dari aktivitas tambang PT Bara Alam Selaras (BAS).

Sebelumnya sudah di lakukan mediasi antara pihak PT BAS dan persatuan emak emak pada sabtu 13 dan puncaknya tanggal15 Mei alan tetapi tidak ada titik temu.

Mediasi di hadiri anggota Komisi II dan III DPRD Lahat, Forum Kades Gumay Talang, Perwakilan Persatuan emak emak, Kepolisian Polres Lahat, Perwakilan Pemkab Lahat.

Chozali Hanan Anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar selaku pimpinan rapat mediasi mengatakan DPRD sengaja mengundang pada hari ini untuk mengetahui akar permasalahan untuk kemudian secara bersama sama mencari solusi.

“Tidak lain pertemuan ini untuk mencari solusi yang terbaik terhadap permasalahan yang terjadi saat ini,” Ungkapnya.

Desi Risnani dari Perwakilan emak emak Gumay Talang meminta agar sebelum di lakukan mediasi dirinya meminta pihak perusahaan mencabut laporan yang dibuat oleh pihak PT BAS terhadap ketiga rekan mereka.

Seperti diketahui PT BAS melaporkan warga Kecamatan Gumay Talang kepada pihak kepolisian saat terjadi insiden dugaan pembakaran dan pengerusakan yang di lakukan oleh warga.

Pada sesi ini dirinya atas nama warga mengancam apabila tidak dipenuhi tuntuntan tersebut warga akan tetap memblokir jalan hauling PT BAS.

“Apabila permintaan kami tidak dipenuhi hauling akan tetap kami blokade. karena bisa menghambat mediasi,” Tegasnya.

Menanggapi adanya permintaan dari warga terkait adanya pelaporan kepada pihak kepolisian Haerunsyah Putra dari PT BAS menerangkan ada peristiwa anarkis pada saat itu.

Peristiwa yang dimaksud ialah pembakaran aset PT BAS berupa pembakaran pos security, Dump truck, dam Pemecahan kaca alat berat milik perusahaan.

Situasi kejadian saat itu hampir seluruh Ponsel security PT BAS di sita oleh warga yang datang jadi tidak ada bagian dari perusahaan yang sempat merekam kejadian anarkis tersebut.

Haerunsyah menganggap warga lah yang merekam kejadian pembakaran dan pengerusakan itu bahkan di upload ke medsos sehingga memancing reaksi Aparat Penegak Hukum.

Dirinya meminta agar seluruh pihak jangan menekan perusahaan untuk mencabut laporan karena terlebih dahulu akan meninjau ini permasalahan berbagai sisi dan melaporkan terlebih dahulu kepihak pimpinan perusahaan.

Sementara itu Nizarudin Fraksi Partai PPP menganggap munculnya permasalahan ini antara emak emak dan Perusahaan pasti ada sebab dan akibatnya.

“Mereka brutal mungkin terlalu gerah mungkin selama ini yang ada di pikiran mereka dan juga saya yakin tidak serta merta ada aksi seperti kemaren, mungkin selama ini sudah terusik,” Ungkapnya.

Diakhir mediasi pimpinan rapat mediasi menjadwalkan kembali pertemuan antara pihak emak emak dan PT BAS di Kantor Kecamatan pada Senin tanggal 22 pekan depan. (sm)