Pasal Minta Dibelikan Miras, Fresti Meninggal Kena Tusukan Pisau

CAHAYASERELO.COM, Lahat – Bertempat di Desa Cecar Kecamatan Kikim Timur, tepatnya di acara orgen tunggal yang diselenggarakan Darman (49) sekitar pukul 01.30 Wib, Minggu 5 November telah terjadi pembunuhan berdarah yang mengakibatkan satu orang meningggal dunia. Peristiwa pembunuhuan tersebut sampai ketangan kepolisian dan pelaku pembunuhan sudah diamankan di mapolsek Kikim Timur.

Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto SIK melalui Kasubsi Penmas Aiptu Lispono membenarkan terjadi pembunuhan di tempat orgen tunggal, satu pelaku yakni Parman (24) diamankan di Mapolsek Kikim Timur sedangkan korban yakni Fresti Monda (29) meninggal Dunia akibat terkena tusukan benda tajam.

“Kejadian bermula pada saat pelaku (parman) yang dalam kondisi mabuk mendatangi korban (Fresti) untuk meminta dibelikan minuman keras (miras), karena korban merasa tertekan dan tersinggung kemudian Korban mendorong pelaku sambil mengeluarkan kata-kata Tuape Kendak Kabah (apa kehendak kamu),” ungkap Lispono, Minggu (5/11).

Dilanjutkan Lispono, setelah korban mendorong pelaku kemudian pelaku langsung mengeluarkan sebilah senjata tajam (sajam) jenis wali (pisau dapur) dan menikamkannya ke tubuh korban te[at mengenai dada korban sehingga kroban mengalami luka tusuk dan meninggal dunia.

“Sesaat setelah kejadian tersebut korban dibawa ke Puskemas Bungamas oleh pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan medis namun nyawa korban tidak dapat terselamatkan,” kata Lispono.

Masih dikatakan Lispono, sekitar pukul 02.00 Wib pelaku diserahkan oleh pihak keluarga dan telah diamankan di Mapolsek Kikim Timur, sekitar pukul 03.00 Wib korban dibawah keluarga kerumah duka Desa Cecar dengan menggunakan mobil ambulan Puskemas Bungas untuk dimakamkan.

“Barang Bukti berupa kaos warna hijau dan juga celana dasar warna hitam yang di pakai oleh korban sudah diamankan di Mapolsek Kikim Timur serta kita Menghimbau pihak keluarga korban untuk tidak menuntut balas dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke pihak kepolisian,” pungkasnya. (sm)