CAHAYASERELO.COM, Lahat – Pada rapat koordinasi (Rakor) Forum Coorporate Social Responsibility (CSR) PKBL kali ini, memfokuskan sekaligus mengangkat isu penanganan kasus stunting, yang terus diperjuangkan sehingga capaian target secara nasional dibawah 14 persen terwujud.
Bupati Lahat, Cik Ujang SH melalui Wakil Bupati (Wabup), H Haryanto SE MM MBA menuturkan, program CSR-PKBL sangat penting dalam salah satu upaya pemberdayaan pembangunan Kabupaten Lahat. Selain itu, jumlah dana yang setiap tahunnya semakin meningkat serta kinerja yang fleksibel, sehingga menunjang kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat.
“Disesuaikan kepada RPJMD sekaligus visi maupun misi kepala daerah, nantinya dapat diprioritaskan pada tahun anggaran selanjutnya,” Selasa 29 November 2022.
Tidak sekedar pembangunan semata, lanjut dia, melainkan isu stunting pun menjadi pusat perhatian yang mesti diselesaikan, mulai tingkat pusat hingga daerah.
“Penanganan stunting ini dibutuhkan peran serta pemangku kepentingan, termasuk juga dunia usaha dalam ikut berpartisipasi,” ungkap H Haryanto.
Dimana semuanya, masih kata H Haryanto, dapat dikoordinasikan dan komunikasikan, sehingga target dalam penurunan angka stunting secara nasional di bawah 14 persen dapat terwujud. Bila perlu khusus Kabupaten Lahat menjadi 0 persen.
“Disinilah peran aktif dari perusahaan yang beroperasi di Bumi Seganti Setungguan, untuk membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun stakeholder lainnya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Sekretariat Forum CSR-PKBL sekaligus Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lahat, Feryansyah Eka Putra ST MM menuturkan, untuk realisasi program Coorporate Social Responsibility (CSR) PKBL pada 2019 sebesar Rp 16.820.083.371, Lalu untuk 2020 yang dialihkan kontribusinya pada penanganan covid-19 berjumlah Rp 16.992.830.207.
“Di tahun 2021 tetap dialokasikan pada covid-19 mencapai Rp 24.751.732.949, dan di 2022 telah masuk triwulan ketiga dana CSR-PKBL yang ada Rp 33.382.643.255. Sedangkan untuk program PPM sudah dilakukan segala sektor diantaranya, kesehatan, pendidikan dan pembinaan UMKM,” harap Feryansyah.
Terpisah, Ketua Badan Pelaksana Forum CSR-PKBL sekaligus menjabat Vice President Sustainability PT Bukit Asam (PTBA), Hartono ST mengemukakan, tentunya rapat koordinasi (Rakor) kali ini dapat menghasilkan program yang konkrit, real dan nyata, dimana bisa diimplementasikan di Kabupaten Lahat.
“Kinerja dari Sekretariat Forum CSR-PKBL yang aktif melakukan pembinaan terhadap perusahaan yang beroperasi,” ucapnya.
CSR-PKBL ini, sambung ia, juga diatur melalui peraturan bupati (Perbup), yang mana merupakan langkah awal sangat baik kedepannya untuk mengelola program ini secara terstruktur.
“Nantinya lebih ditekankan kepada Pemberdayaan ekonomi masyarakat, bagaimana perusahaan dunia industri, beroperasi di Bumi Seganti Setungguan ini, sudah sewajarnya untuk menganggarkan CSR-PKBL di perusahaan masing-masing,” tegas Hartono. (*)