CAHAYASERELO.com, Lahat – Memanfaatkan limbah dari kulit petani cina, menjadi produk bernilai rupiah, warga di Kelurahan Talang Jawa Selatan Kecamatan Kota Lahat Kabupaten Lahat, dapat meraup omzet jutaan rupiah perbulan.
Menurut Vahmie Hermayanie, perajin kulit petai cina, awal mula ia punya ide untuk membuat kerajina itu sejak tahun 2017, sejak dia berada di Jogjakarta.
“Saya lihat, di Jogja banyak kerajinan disana, berbagai macam bahannya, setelah saya pulang ke Lahat, saya lihat, kulit petai cina ini sebagai limbah, dibuang saja, lantas saya punya ide untuk dibuat kotak tissue saja, kotak pena, yang dapat dijual,” kata dia, Kamis (22/09/2022).
Vahmie menuturkan, dalam sebulan, omzet yang ia peroleh berkisar antara 3 hingga 4 juta rupiah, dari penjualan berbagai macam kerajinan.
“Saya juga buat kerajinan dari kain percha, ada keset kaki, bingkai foto dari pasir, konektor jilbab dan bros dari wol, dan masih banyak lagi, namun yang paling terkenal itu, tempat tissue dari kulit petai cina,” ujarnya.
Kulit petai cina, diakui Vahmie, dapat membentuk pola yang cantik, namun tetap natural, karena terbuat dari bahan alami.
“Polanya bagus, dan tidak ada yang buat dari bahan itu, makanya buatan saya ini laku,” ungkapnya.
Untuk penjualan, Vahmie mengaku, dirinya pernah memasarkan produknya di toko swalayan, dan menerima pemesanan dari pemerintah.
“Saya juga sering melayani pesanan dari pemerintah, kakau mereka ada event, saya juga ikut serta dalam sejumlah pameran, jadi dari sana orang kenal dengan produk saya ini,” jelasnya.
Vahmie juga merekrut ibu ibu binaan, yang biasa membantunya membuat sejumlah kerajinan tangan dirumahnya.
“Biasanya ada 10 orang ibu ibu, kami membuat bersama. Dadi sini bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan, untuk nambah nambah penghasilan,” tutur dia.
Sementara itu, Bupati Lahat Cik Ujang, melalui Staf Khusus (Stafsus) bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Mario Andramatik menuturkan, Pemkab Lahat sudah membantu berbagai industri runah tangga, dengan mengikutsertakan mereka lewat pameran dan event.
“Kita juga utus mereka ikut pembinaan di luar kota, agar mereka tahu bagaimana cara memasarkan produknya, bukan hanya di kanca lokal saja. Produk produk itu bisa tembus pasar nasional,” tuturnya.
Mario mengaku, lewat UMKM, ekonomi masyarakat sebenarnya dapat meningkat.
“Mari kita hidupkan UMKM kita, karena selain bisa dikerjakan di rumah, dapat meningkatkan perekonomian,” pungkasnya.
(do).